Suatu ketika pada saat awal
penciptaan manusia, terdapat percakapan yang menarik antara malaikat dengan
Allah ketika akan menciptakan manusia sebagai pengelola dan pemimpin (khilafah)
di bumi. Mendengar hal itu, para malaikat berkata: “Mengapa Engkau hendak
menjadikan di bumi itu orang-orang yang akan membuat kerusakan disana dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” namun apa yang dikatakan Allah selanjutnya, “Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah:30). Ternyata
benar, para malaikat tidak mengetahui rencana skenario Allah tentang penciptaan
manusia ini, dan segala rahasia yang ada di balik penciptaan tersebut.
Allah telah menjadikan manusia dengan segala keajaiban
penciptaan dan kemampuan yang sangat luar biasa sebagai modal dasar baginya
untuk mengelola kehidupan. Semenjak awal penciptaan, manusia telah diberi
kemampuan sebagai pemenang sejati dan bahkan status sebagai pemenang telah
dilekatkan pada diri manusia sebagai watak dasarnya. Sejarah kemenangan manusia
dimulai semenjak manusia masih berwujud sel sperma sebagai awal mula
penciptaan.
Pada waktu itu sekitar 250 juta sperma secara
bersamaan dikirim ke rahim ibu, mereka semua berkompetisi untuk menunjukkan
siapa diantara mereka yang terbaik dan mampu menjadi pemenang, serta akhirnya
berhasil dalam perlombaan untuk menjadi manusia. Segera setelah sperma-sperma ini
memasuki tubuh sang ibu dan berhadapan dengan bahaya yang memastikan bahaya
yang mematikan karena di dalam organ reproduksi sang ibu terdapat campuran asam
pekat yang menghalangi pertumbuhan bakteri, begitu pula dengan sperma. Sehingga
dapat dipastikan hanya dalam beberapa menit atau jam kemuadian sebagian besar
kompetitor yang berjumlah ratusan juta itu akan gugur, dan hanya satu yang
dipeerkenankan untuk mampu bertahan dan melanjutkan perjalanan panjangnya untuk
mewujudkan dirinya menjadi pemenang yang sejati. Siapakah dia? Jawabannya
adalah ANDA!!! Setiap manusia di dunia ini adalah pemenang, termasuk anda.
Karenanya, tak ada alasan untuk berputus asa saat kita menghadapi berbagai
persoalan dan ujian.sejatinyakita telah diberi sebuah potensi dasar untuk
menjalani setiap persoalan dan tampil sebagai orang yang mampu keluar dari
masalah itu dengan penuh keberhasilan.
Demikian pula saat awal penciptaan diri kita, masalah
telah menjadi bagian penting dalam perjalanan kehidupan manusia. Masalah
membuat kita menjad lebih kuat,lebih teruji, dan mampu mengoptimalkan potensi
yang ada dalam diri kita.
Adasebuah kisah menarik tentang upaya nelayan jepang
untuk mempertahankan ikan agar tetap segar sampai ke tangan pelanggan.
Akhir-akhir ini sudah sangat sedikit ikan yang ditangkap di perairan dekat
pantai, sehingga nelayan harus pergi melaut ke tempat yang agak jauh.
Akibatnya, ikan yang tia di pantai diterima pelanggan di pantai sudah tak
segar, darga pun jatuh. Untuk mengatasi hal ini, semacam paguyuban nelayan disana
mengusahakan freezer dibawa dia atas perahu, agar sekalipun ikat
tersebut mati, namun tetap beku dan tidak membusuk. Upaya ini pun tak juga
memuaskan pelanggan penikmat ikan segar, mereka mengatakan “cita rasa” ikannya
berkurang karena telah mati dan dibekukan. Akibatnya harga merosot karena ikan
tidak dalam keadaan hidup.
Langkah berikutnya yang ditembuh para nelayan disana
adalah dengan membawa tangki-tangki besar ketika melaut. Ikan-ikan yang telah
dijaring lalu dimasukkan ke dalam tangki-tangki dalam keadaan hidup. Ikan-ikan
itu dijejalkan dalam tangki. Setelah sekian lama, ikan itu berdesakan dan
bertabrakan, lama-kelamaan ikan tersebut lemas, namun tetap hidup. Namun
masyarakat Jepang tetap tak menikmati ikan itu, karena cita rasanya berbeda
dengan ikan segar.
Paguyuban nelayan Jepang pun kembali berpikir keras
agar bisa memuaskan para pelanggannya. Akhirnya, mereka tetap membawa tangki,
namun ikan yang dimasukan dikurangi. Uniknya lagi, para nelayan itu memasukan
anak ikan hiu kecil kedalamya. Ikan hiu memakan sebagian ikan kecil, namun tak
banyak. Sementara ikan lain dikejar hiu tersebut. Alhasil, ikan tetap dalam
kondisi siaga dan takut yang tanpa disadari telah sampai di pantai. Pelanggan merasa
puas memperoleh ikan tetap hidup dan segar.
Demikianlah hidup ini, setiap persoalan atau ujian
yang kita hadapi sesungguhnya lebih bertahan dalam menjalani kehidupan. Ujian atau
persoalan ibarat hiu kecil sebagaimana dalam kisah diatas, yang dengannya kita
mampu terus hidup karena merasa ada tantangan yang harus diselesaikan. Disaat tantangan
itu tidak ada maka besar kemungkinan kita akan terlena dengan suasana dan tidak
mampu lagi untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Namun, yakinlah bahwa
apabila kita sungguh-sungguh dalam menghadapi setiap ujian itu, maka dengan
izin Allah kita akan tampil sebagai pemenang.
Disadur ulang dari tulisan karya Akh. Muwafik Saleh




