ANA RAIN

Belajar dengan cinta? Belajarnya sambil cinta-cintaan gituh? Big NO! Belajar dengan cinta maksudnya kita belajar dengan ikhlas tanpa paksaan, seperti cinta. Belajar juga harus pake cinta biar semangat, bukan cuma pacaran aja yang pake cinta. Upss.

Oke, balik ke topik. Saat kita mencintai seseorang, kita akan berusaha untuk bisa deket sama dia, berusaha jadi seperti tipe dia, sampe rela berubah kek orang lain cuma demi cinta. Dalam belajar pun harusnya begitu. Kita harus berusaha menyerap informasi yang kita pelajari. Salah satunya dengan cinta itu tadi.

Agar hidup kita mudah, terutama saat belajar, kita harus memiliki cinta yang tak terbatas. Untuk apa? Pertama untuk mencintai gurunya. Mencintai guru gak mesti pacaran sama gurunya, ya. Bahaya. Maksud mencintai guru disini adalah kita mampu menerima cara mengajar si guru tersebut. Kalo udah nerima, pasti semua yang diajarkan oleh guru tersebut akan lebih mudah dicerna oleh otak kita.

Jika masih belum bisa mencintai gurunya, ya cintai pelajarannya. Kenapa harus mencintai pelajarannya? Dengan kita mencintai pelajarannya, sekalipun gurunya “killer” atau cara mengajarnya sulit dipahami (contohnya guru ngejelasinnya bertele-tele, suruh diskusi kelompok terus, sering ngasih tugas bejibun, ngenilainya cuma ngasih paraf dan gak diperiksa) kita akan berusah bagaimana pun caranya untuk memahami pelajarannya. Entah minta diajarin temen atau belajar mandiri.

Masih belum bisa cinta sama pelajarannya? Tenang, stok cinta kita banyak. Saat kita belum bisa mencintai pelajarannya, kita bisa mencintai suasana kelas. Ya, karena memang kelas merupakan tempat kita belajar di sekolah. Dengan itu, kita selalu rindu dengan suasa kelas dan semangat belajar. Kalo masih belom bisa semangat belajar, setidaknya betah di kelas lah, gak terlalu sering bolos.

Masih belom semangat? Mungkin cinta yang terakhir bisa agak manjur. Cintai temen sekelas. Dengan begitu, kita pasti malu dong kalo dapet nilai bobrok. Tau dong apa yang dilakuin kalo nilai bobrok. Yap, kita akan belajar mati-matian biar kagak malu sama si doi. Yang terakhir ini nih, cinta yang sering diaplikasiin dalam belajar.

So, buat kamu yang males belajar. Mau coba belajar pake metode cinta?

Belajar adalah suatu kebutuhan bagi setiap orang. Karena jika tidak belajar, bagaimana kita bisa megetahui apa yang kita belum ketahui. Belajar juga merupakan kunci sukses dan usaha yang dilakukan untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan dan kita cita-citakan. Jika kita ingin mencapainya, tidak hanya sekedar belajar saja, tapi memang belajar yang sesungguhnya.

Putus semangat saat belajar, sulit belajar, hawanya males-malesan, gak mau sekolah, pengennya dirumah aja. Itu memang hal biasa yang dilalui setiap anak sekolahan. Karena itu memang tantangan bagi kita yang memang benar-benar ingin mengejar cita-cita.

Gimana, sih biar kita bisa belajar dengan nyaman? Pertama, kita harus mencintai gurunya. Maksudnya kita harus bisa suka dengan cara mengajar gurunya. Jika sudah mencintai gurunya, cintailah pelajarannya. Insya Allah, belajar akan terasa nyaman. Selain itu, saat guru menerangkan kita harus menatap wajahnya, bagaimana guru tersebut berbicara. Dengam melakukan itu, setidaknya kita ingat apa yang diucapkan oleh guru tersebut. Kita bisa membayangkan dan mengingat apa saja yang disampaikan oleh guru.

Agar belajar tidak bosan, kita harus melakukan 3S (Serius, Santai, Semangat) yang akhirnya nanti akan sukses. Ada juga rukun ilmu. Yaitu Ingat, mengerti dan paham.

Ingat. Kita bisa ingat apa yang telah dijarkan guru kita, maka belajar kita akan mudah. Karena jika kita sudah ingat, guru yang bertanya pun akan mudah kita jawab.

Mengerti. Dalam belajar itu kita harus bisa mengerti tentang pelajaran apa yang dipelajari. Karena, untuk apa kita belajar jika kita tak mengerti sama sekali. Percuma dong belajar abis-abisan tapi gak ngerti.

Paham. Paham disini beda dengan mengerti. Paham disini dalam arti luas. Jika mengerti, itu hanya bisa diamalkan untuk diri sendiri saja. Sedangkan paham, bisa kita amalkan kepada orang lain dengan cara kita mengajarkannya.

Jika ketiga rukun ilmu itu kita lakukan, Insya Allah belajar yang kita lakukan tidak akan sia-sia dan akan menghasilkan hal yang bermanfaat bagi orang lain.

Mamang sulit belajar sungguh-sungguh dalam belajar. Tapi jika kita punya tekad yang kuat, Insya Allah akan berhasil. Semua itu tidak lain harus ada usaha dan doa yang mengiringinya.

(Siti Sopiah)